Obaachan di bawah |
Setelah kembali dari Sendai malam harinya, pagi tanggal 5 Januari saya dan Sachiko sampai kembali di Osaka. Suasana stasiun Osaka pagi itu sudah kembali ramai di lalui para pekerja dan anak-anak yang sudah kembali sibuk dengan kegiatan mereka setelah liburan.
Masih sedih setelah meninggalkan Sendai, saya harus kembali ke Takarazuka. Karena semalaman di bus, kegiatan hari ini tidak begitu padat. Saya hanya beristirahat di rumah, dan membereskan barang-barang serta bersiapsiap untuk kepulangan tanggal 7. Suasana kepulangan sudah mulai menyelip dalam rumah, sangat sedih karena cuma tinggal sehari lagi disini.
Obaachan (nenek) yang tinggal di bawah rumah juga memberikan saya sebuah oleh-oleh berupa yukata. Saya sangat senang, walau tidak begitu banyak bercerita dengan obaachan di bawah, tapi beliau sangat senang bertemu saya, dan menceritakan berbagai macam pengalaman beliau keliling dunia. Beliau bercerita sudah mengelilingi lebih dari 34 negara, dan salah satunya Indonesia.
Belajar melipat yukata |
Tak banyak yang saya lakukan hari ini selain packing dan pergi mengunjungi toko-toko terdekat untuk membeli beberapa oleh-oleh.
0 Response to "Oleh-oleh Khas Jepang (Omiyage)"
Posting Komentar