Hello all~
Setelah petualangan sebelumnya, kami (sebut saja temanteman saya yang sering berkelana sana sini) kembali berencana berpetualang ke destinasi selanjutnya. Awalnya kita punya rencana untuk mengunjungi "air terjun bertingkat" atau sarasah 7 tingkat yang di lubuk minturun Padang. Rencana ini pun sudah terjadi jauh hari sebelum lebaran. Tapi udah lewat puasa dan dua kali lebaran, selalu aja banyak halangan dan selalu tertunda. sampai penuh kegalauan dan kegajean. Akhirnya rencana pun terwujud pada hari minggu, 4 Oktober 2015 kemaren. Tapi berhubung belakangan lagi hitz suatu tempat di lubuk minturun yang bernama "ngungun saok", niat awal yang ke air terjun bertingkat pun jadi beralih ke ngungun saok.
Ngungun saok merupakan masih suatu tempat yang bisa dibilang "keindahan tersembunyi" di kota Padang. Saya gak tau juga arti kata"ngungun" (gagal sebagai orang minang) tapi yang pasti ini masih nama untuk menandakan suatu tempat, dan saok artinya tertutup. Tempatnya terletak di air dingin lubuk minturun. Bagi yang warga Padang, pasti gak begitu asing dengan kawasan lubuk minturun. Ngungun saok juga masih asri dan baru terkenal dari beberapa tempat yang ada di lubuk minturun. Lagi-lagi efek sosial media yang marak, berbagai tempat indah pun kembali tercuat satu persatu ke permukaan.
Untuk lokasi, dari kolam berenang ABG kita cuma perlu lurus aja sampai mentok habis jalan aspal. Kira kira 10 - 15 menit mengendarai motor. Setelah habis jalan aspal, kita lurus aja, nanti bisa langsung ketemu tempat parkir, kalau ragu bisa tanya dulu warga sekitar. Saat disini kami diminta uang 5000/kepala. Dari info yang saya dapat sebelumnya tidak ada membayar 5000. mungkin karena lagi hitz dan rame dikunjungi, warga pun mulai memungut bayaran. Selanjutnya dari tempat parkir ini ternyata jalanya masih jauh. Harus menempuh sekitar 3km lagi dan jalan berbatu. Gak kebayang gimana kami (dengan 2 orang rider) cewek menempuh jalan yang bergelombang ini. Karena semangat dan niat yang kuat, kami pun mencoba melewati rintangan pertama untuk sampai ke lokasi.
Jalan menuju lokasi |
Bener saja jalan yang ditempuhpun gak mudah, (karena kita pada rider cewek super) pun masih mengalami kesulitan untuk bawa motor di jalan berbatu. Kami harus turun naik agar rintangan bisa terlewati. Tapi perlahan namun pasti, setelah cucuran keringat dan tenaga yang terkuras, kami pun langsung bahagia begitu melihat tumpukan motor yang berjejer. Jadi kami sampai ditempat parkir setelah melawati 3km jalan berbatu selama hampir 45 menit.
Setelah sampai ditempat parkir, kita langsung membayar uang parkir sebesar Rp. 3000/motor. Saat itu sudah pukul 12.12. Kami pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Jarak yang ditempuh selanjutnya lebih kurang 200m. Awalnya mikir, wah dekat. Tapi kenyataanya, walau dekat ternyata masih ada tantangan selanjutnya yang harus dilewati untuk sampai di tempat yang dituju. Karena namanya berpetualang, walau sulit pastinya ini sangat menyenangkan untuk dilewati.
Jalan kaki menuju lokasi |
Kita berjalan menuruni jurang. bisa dibilang begitu karena jalanya sangat curam. Sebelum turun, kami bertemu lagi dengan warga dan kembali diminta Rp.3000/kepala. Kata nya sih untuk masuk lokasi. aaa Jadi tadi yang kami bayar untuk apa? katanya untuk pemuda. Tapi gak ngerti lah. karena gak mau ribut kami pun membayar lagi. Setelahnya mulai melanjutkan perjlanan ke bawah. Jalanan tanah dan lumayan licin, jadi harus sangat hatihati agar tidak terpeleset. Kami mesti ngesot dan mearayap ala spiderman agar tidak terjatuh. Karena sama sekali gak ada datar-datarnya, cukup membuat kaki pegel untuk sampai di bawah.
Suasana turun ke bawah |
Akhirnya setelah dekat, kami mulai mendengar suara heboh orang-orang yang mandi, Dan yah sepertinya lumayan ramai. Mulai bahagia akhirnya sampai setelah berjuang lebih kurang 30 menit.
Setelah sampai kami langsung foto selfie dulu bersama sebelum pada sibuk main.
roku,, gie mizu tika, dhita, kyo, kamata, kak tia |
Ternyata memang lumayan ramai. Tempat yang kita pikir tersembunyi ini malah seperti objek wisata yang ramai dikunjungi. Airnya dingin dan segar. Dibeberapa tempat ada air yang sangat tenang dan gak begitu dalam sehingga sangat asik untuk berenang, Sebagian ada yang menikmati foto-foto saja. Ada juga yang terjun dengan berbagai pose dan mengabadikanya dalam kamera masingmasing.
Jadi inilah yang namanya ngungun saok. Saya pun juga sangat bersemangat untuk mengabadikan setiap keindahan yang ada.
Air terjun kecil |
Tapi sebenarnya, dibalik tempat saya berdiri ini merupakan tempat sebenarnya yang disebut ngungun saok. Namun karena akses kesana cukup sulit, mesti manjat tebing dan merayap di dinding lagi, apalagi jalanya cukup curam dan licin, saya pun mengurungkan niat untuk menuju kesana. Apalagi tidak bermodal keselamatan untuk berjalan ditepi tebing yang licin. Bisa juga dituju dengan berenang. Ada goa yang memisahkan tempat saya berdiri dengan kawasan "the real ngungun saok" namun airnya cukup dalam. Dengan kemampuan renang saya yang juga pas-pas an, lagi lagi mengurungi niat untuk kesana. T.T
Cuma bisa zoom dibalik goa |
Jalan tepi tebing menuju dibalik, ngungun saok |
Orang yang jalan ditepi tebing |
Akhirnya setelah puas main-main dan foto-foto, dan cuaca pun mulai gelap. Kamipun memutuskan untuk kembali sekitar pukul 14.30. Ternyata saat kembali, orang-orang pun semakin ramai menuju lokasi. saking ramainya, sampaisampai terjadi kemacetan saat kami menuju ke atas dan orang-orang yang turun ke bawah. woalah~
suasana ramai dan macet di jalan |
Setelah sampai di atas, kami isitrahat sejenak. Para warga tempat memungut bayaran menuju ke bawah pun menawari kami pisang rebus. Jadilah istirahat kami saat itu disponsori pisang rebus dengan gula. Setelah istirahat, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju parkiran.
Panorama dari atas |
Karena mungkin sudah lelah, di perjalanan pulang jalan bebatuan salah seorang rider cewek (sebut saja namanya kamata) tergelincir di tanah licin. Kami pun dapat oleh-oleh saat pulang dengan kaca spion tika yang pecah dan motor yang penuh lumpur. Karena kami para wanita dan lelaki yang bertanggung jawab, jadilah pulang langsung membeli kaca spion motor baru, dan mampir ke rumah kyo untuk bersihin motor sekalian ganti pakaian.
Oleh-oleh pulang |
0 Response to "Ngungun Saok - Lubuk Minturun"
Posting Komentar