Foto by : JapanToday |
Di Jepang, atau bagi yang hobi nonton film-film dorama Jepang, pasti sudah sering dan tidak asing lagi mendengar istilah gōkon (合コン). Apalagi saya yang lumayan hobi nonton film Jepang, begitu mendengar istilah gokon, langsung kebayang kencan buta dan mencari pacar.
Jadi secara harfiahnya, gōkon (合コン) berarti kencan buta. Berasal dari kata Jepang "godo" yang berarti kombinasi dan "konpa" yang berarti pertemuan tidak formal. Jadi grup kencan, atau bisa dikatakan juga pertemuan secara informal antara pria single dan wanita single, dengan tujuan untuk saling mengenal satu sama lain dan mencari jodoh baik semalam atau jangka panjang.
Biasanya gokon diadakan ditempat makan, atau kalau di Jepang seperti di izakaya, dengan kegiatan yang menyenangkan dan juga sambil pesta minum (biasanya berupa bir atau alkohol) dan makan bersama. Karena di Jepang dunia kerja yang ketat, sehingga sedikit waktu untuk mencari pasangan, budaya 'gokon' sudah jadi hal yang biasa di Jepang, dengan mengajak rekan kerja atau kenalan dari kenalan untuk pergi makan bersama sepulang kantor atau hari yang ditentukan.
Jadi sedikit cerita dan pengalaman, berawal tahun lalu di Padang saya dan teman saya Reysa serta anak-anak Project Ai dapat kenalan orang Jepang separo baya sedang melakukan tugas kerja di Padang. Saat itu beliau tengah olah raga sore dari hotel beliau menginap. Saat itu juga kami anak project ai tengah mengisi acara komunitas dan kami tampil tari Jepang mengenakan Yukata (pakaian traditional Jepang). Mungkin saja beliau juga keheranan melihat ada 2 makhluk beryukata di Padang, beliau pun datang dan menghampiri kami. Kami yang sedikit penasaran dan kepo juga dengan segala kegiatan orang Jepang di Padang, apalagi bidang saya yang berhubungan dengan Jepang, dengan senang hati berkenalan, sedikit ngobrol dan berbagi kontak FB. Begitulah singkat cerita pertemuan pertama dengan beliau sekitar akhir tahun 2014.
Memasuki tahun 2016, beliau yang berinisial "N" tetiba mengabari saya dan teman saya Reysa disebuah grup chat, kalau beliau akan kembali ke Padang untuk kunjungan kerja. Kami pun membalas dengan riang seperti biasa karena sudah menganggap beliuu kenalan. Karena berhubung beliau di Padang, beliau mengajak kami bertemu, kebetulan beliau juga bersama dengan seorang Sacho (pemimpin) perusahaan beliau.
Lagi-lagi karena kami memang kepo dengan kegiatan dan perusahaan yang beliau jalani disini, sekaligus bermaksud menambah koneksi dan pertemanan dengan banyak orang Jepang, dengan senang hati kami pun menerima tawaran untuk bertemu beliau. Beliau cukup ramah dan suka becanda. Karena kami menerima tawaran bertemu beliau, dengan senang hati beliau berkata, "Gokon shimashou - ayo gokon" dengan ajakan riang. Langsung saja ketika mendengar kata 'gokon' kami langsung kaget? "'Gokon'? itu bukannya isitilah untuk kencan buta yaa bun?" Saya pun dan Reysa lagsung kaget mendengar istilah itu. Karena yang kami tau biasanya 'gokon' bertujuan untuk mencari pasangan. haha.
Karen kaget emang, kami pun bertanya kepada beliau maksud kata 'gokon' yang beliau katakan. Jadi beliau pun berkata "'gokon' itu kita pergi makan dan ngobrol-ngobrol". Kami dalam hati, "ohh ya tentu saja" kenapa kami mikir terlalu jauh. Hhahaha. Saya pun juga sempat bertanya kepada teman saya yang orang Jepang inisial "Y" dan dia berkata, kegiatan makan-makan dan ngbrol, dan biasa pasangan. Ketika saya bertanya apa "tidak apa-apa?", teman saya bilang "Tidak apa-apa, tapi kalau baru kenal hati-hati aja karena kita tidak tau orangnya gimana", jawab teman saya.
Oke. Saya pun tidak masuk bermaksud kenal beliau untuk mencari pasangan, dan cuma ingin kenal yaah sebatas kenalan, teman, atau koneksi. Tapi karena enggan dengan istilah "gokon" yang kami tau tujuannya cari pasangan, kami pun kembali bertanya dengan nada yah senyantai mungkin dan bercanda. Tentu saja, beliau berkata, "ohhh, tidak mungkin 'gokon' seperti yang kalian maksud, kita hanya ngbrol dan makan, lagian sayapun sudah jichan-jichan (separo baya/om-om)" kata beliaun sambil tertawa. Tetap saja baru kenal dengan istilah itu kami jadi berpikir rada-rada "if you know what i mean". Tapi kemudian kami pun menawarkan diri mengajak beberapa orang teman dengan alasan mereka juga ingin saling bercerita dengan orang Jepang. Dan beliau yang ada urusan pekerjaan siang, akhirnya kami memutuskan makan malam bersama.
Ketika hari pertemuan tiba, saya dan 3 orang teman saya telah sampai ditempat kami bertemu di Taman Palem Resto & Cafe sekitar pukul 6.30. Karena kebetulan beliau nginap di hotel Inna Muara, tempat terdekat yang terpikirpun cuma Taman palem, selain dekat, juga karena baru dan ramai. (Sebisa mungkin pilih teman seramai mungkin dengan pikiran yang masih mengada-ada) hahaa.
Setelah beberapa menit, beliau datang dengan Sacho (pemimpin) dan 2 orang lagi orang Padang sebagai pemandu, sekaligus rekan kerja beliau di Padang. Kami pun memesan makanan, dan ngobrol dan saling bertukar cerita tentang Padang dan Jepang. Beliau yang berinisial "N" orangnya sangat suka bercanda. Terlihat dari setiap omongan yang beliau katakan selalu diiringi dengan berbagai tawaan. Kemudian beliau pun menawarkan diri jika ada yang ingin ditanyakan tentan Jepang silahkan. Beliau sangat senang ketika berada di Padang, dan baru kali ini ketemu orang yang bisa bahasa Jepang.
Kemudian kembalilah pada topik 'gokon' dan belian dengan tertawa bertanya kepada kami, "kalian ingin tau tentang gokon bukan?". Sontak saja kami kaget dan langsung tertawa, karena ini memang pertemuan tidak formal, kami pun langsung berkata, "oh, tentuu saja, jadi gokon yang sebenarnya di Jepang bagaimana?", tanya kami se'biasa' mungkin.
Beliau berkata, "Kalau di Jepang ini namanya gokon lho, saya berempat cowok, dan kalian berempat cewek dan kita makan bersama" kata beliau berkata. "Ohh, tapi kami tidak bermaksud mencari pasangan, tentu saja". jawab kami jujur. Dan beliaun tertawa, "Tentu saja kita tidak sedang melaksanakan gokon yang sebenarnya, kalau gokon sebenarnya memang bertujuan untuk saling bertukar cerita dan saling mengenal, jadi jika kalian merasa dekat dan suka, kedepannya kalian menjalin hubungan tentu saja" kata beliau.
Kami pun kembali saling pandang dan berkata, "Ohh jadi apakah "N" bertujuan mencari pasangan di Padang?". Dan kembali beliau tertawa dengan nada sesantai mungkin beliau berkata, "Wahhh bagaimana yaa, saya hanya ingin mengenal banyak cewek, saya juga belum menikah, dan kali saja saya bisa dapat pasangan" kata beliau enteng sambil tertawa. Dan kami kembali tertawa lalu berkata "Sayang sekali, tapi kami semua sudah memiliki pasangan". Tapi sejujurnya 2 orang teman saya belum ada. Karena emang gak ada niat untuk dilanjutkan kami pun sedikit berbohong.
Kemudian beliau kembali berkata, "Wah, kalau lagi gokon 'sebenanrnya' kita akan merahasiakan kalau kita sudah punya pasangan", kata beliau. "Sekalipun sudah punya pacar?", tanya kami. "Tentu saja, di Jepang sangat banyak pasangan yang memiliki 2 pacar atau isitilahnya selingkuh", lanjut beliau. Karena sedikit tertarik dan pengen tau, kami lanjut menambahkan, "Jadi gokon sebenarnya biasa ngapain aja?" tanya kami.
Beliau pun bercerita, "ketika gokon sebenarnya biasa ada 2 sesi, jadi ketika awalnya pergi makan-makan dan minum, kemudian bisa jadi lanjut karaoke bersama, dan mungkin saja sicewek bisa mabuk dan dibawa oleh cowok." jelas beliu nyantai. "Dan biasa bisa berlanjut sampai tengah malam tentu saja" lanjut beliau.
Kami kembali saling pandang dan berkata dengan tertawa, "Wah syukurlah kalau kita tidak gokon yang sebenarnya, karena kami akan kena marah kalau pulang lewat dari jam 9" kata saya sambil lirik jam dan juga tertawa. Beliun pun juga ikut tertawa. Mungkin emang niat sambil ke Padang nyari pasangan, tapi malah ketemu anak ingusan dan tapi memang bisa jadi juga hanya sekedar berteman (kaminya yang emang lebay ala dramaqueen) karena kami memang bisa bahasa Jepang.
Jadi tepat pukul 8.30, beliau pun mengingatkan kami sudah hampir jam 9 dan saatnya pulang, dan beliau sangat menghargai keputusan kami. Kami pun mengundurkan diri untuk pamit pulang dengan beliau masih lanjut ditempat untuk ngobrol dan makan bersama sacho dan karyawannya. "Gokon hari ini menyenangkan yaa, kapan-kapan kalau ketemu ayo kita gokon lagi dan lain kali bawa teman yang single yaa", kata beliau tertawa sambil bercanda. Kami yang sudah tidak ambil pusing dengan isitilah 'gokon' dan tidak begitu menanggapi apa kata beliau cukup senang bisa dengan enteng ngobrol tanpa basa-basi formal dengan orang Jepang kebanyakan yang pernah kami temui (mungkin karena tujuan awalnya emang gak formal).
Jadi begitulah singkat cerita saya dan teman-teman tentang istilah gokon di Jepang. 'Gokon' bisa berarti "pertemuan tidak formal antara cewek cowok (biasanya single atau menyembunyikan status hubungan) dengan kegiatan makan-makan dan minum dan saling bercerita non-formal untuk tujuan saling mengenal satu sama lain atau juga bisa untuk berteman", jadi kira-kira seperti itulah yang bisa saya tangkap.
Jadi jika ada teman-teman yang punya pengalaman lain atau ada tambahan pengetahuan lain bisa share kesini juga yaa., :D
Feel free ask and discussion..
CMIIW, Thank you...
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Group_dating
http://www.japantoday.com/category/lifestyle/view/the-ugly-truth-of-gokon-japans-group-blind-dates
Jadi sedikit cerita dan pengalaman, berawal tahun lalu di Padang saya dan teman saya Reysa serta anak-anak Project Ai dapat kenalan orang Jepang separo baya sedang melakukan tugas kerja di Padang. Saat itu beliau tengah olah raga sore dari hotel beliau menginap. Saat itu juga kami anak project ai tengah mengisi acara komunitas dan kami tampil tari Jepang mengenakan Yukata (pakaian traditional Jepang). Mungkin saja beliau juga keheranan melihat ada 2 makhluk beryukata di Padang, beliau pun datang dan menghampiri kami. Kami yang sedikit penasaran dan kepo juga dengan segala kegiatan orang Jepang di Padang, apalagi bidang saya yang berhubungan dengan Jepang, dengan senang hati berkenalan, sedikit ngobrol dan berbagi kontak FB. Begitulah singkat cerita pertemuan pertama dengan beliau sekitar akhir tahun 2014.
Memasuki tahun 2016, beliau yang berinisial "N" tetiba mengabari saya dan teman saya Reysa disebuah grup chat, kalau beliau akan kembali ke Padang untuk kunjungan kerja. Kami pun membalas dengan riang seperti biasa karena sudah menganggap beliuu kenalan. Karena berhubung beliau di Padang, beliau mengajak kami bertemu, kebetulan beliau juga bersama dengan seorang Sacho (pemimpin) perusahaan beliau.
Lagi-lagi karena kami memang kepo dengan kegiatan dan perusahaan yang beliau jalani disini, sekaligus bermaksud menambah koneksi dan pertemanan dengan banyak orang Jepang, dengan senang hati kami pun menerima tawaran untuk bertemu beliau. Beliau cukup ramah dan suka becanda. Karena kami menerima tawaran bertemu beliau, dengan senang hati beliau berkata, "Gokon shimashou - ayo gokon" dengan ajakan riang. Langsung saja ketika mendengar kata 'gokon' kami langsung kaget? "'Gokon'? itu bukannya isitilah untuk kencan buta yaa bun?" Saya pun dan Reysa lagsung kaget mendengar istilah itu. Karena yang kami tau biasanya 'gokon' bertujuan untuk mencari pasangan. haha.
Karen kaget emang, kami pun bertanya kepada beliau maksud kata 'gokon' yang beliau katakan. Jadi beliau pun berkata "'gokon' itu kita pergi makan dan ngobrol-ngobrol". Kami dalam hati, "ohh ya tentu saja" kenapa kami mikir terlalu jauh. Hhahaha. Saya pun juga sempat bertanya kepada teman saya yang orang Jepang inisial "Y" dan dia berkata, kegiatan makan-makan dan ngbrol, dan biasa pasangan. Ketika saya bertanya apa "tidak apa-apa?", teman saya bilang "Tidak apa-apa, tapi kalau baru kenal hati-hati aja karena kita tidak tau orangnya gimana", jawab teman saya.
Oke. Saya pun tidak masuk bermaksud kenal beliau untuk mencari pasangan, dan cuma ingin kenal yaah sebatas kenalan, teman, atau koneksi. Tapi karena enggan dengan istilah "gokon" yang kami tau tujuannya cari pasangan, kami pun kembali bertanya dengan nada yah senyantai mungkin dan bercanda. Tentu saja, beliau berkata, "ohhh, tidak mungkin 'gokon' seperti yang kalian maksud, kita hanya ngbrol dan makan, lagian sayapun sudah jichan-jichan (separo baya/om-om)" kata beliaun sambil tertawa. Tetap saja baru kenal dengan istilah itu kami jadi berpikir rada-rada "if you know what i mean". Tapi kemudian kami pun menawarkan diri mengajak beberapa orang teman dengan alasan mereka juga ingin saling bercerita dengan orang Jepang. Dan beliau yang ada urusan pekerjaan siang, akhirnya kami memutuskan makan malam bersama.
Ketika hari pertemuan tiba, saya dan 3 orang teman saya telah sampai ditempat kami bertemu di Taman Palem Resto & Cafe sekitar pukul 6.30. Karena kebetulan beliau nginap di hotel Inna Muara, tempat terdekat yang terpikirpun cuma Taman palem, selain dekat, juga karena baru dan ramai. (Sebisa mungkin pilih teman seramai mungkin dengan pikiran yang masih mengada-ada) hahaa.
Setelah beberapa menit, beliau datang dengan Sacho (pemimpin) dan 2 orang lagi orang Padang sebagai pemandu, sekaligus rekan kerja beliau di Padang. Kami pun memesan makanan, dan ngobrol dan saling bertukar cerita tentang Padang dan Jepang. Beliau yang berinisial "N" orangnya sangat suka bercanda. Terlihat dari setiap omongan yang beliau katakan selalu diiringi dengan berbagai tawaan. Kemudian beliau pun menawarkan diri jika ada yang ingin ditanyakan tentan Jepang silahkan. Beliau sangat senang ketika berada di Padang, dan baru kali ini ketemu orang yang bisa bahasa Jepang.
Kemudian kembalilah pada topik 'gokon' dan belian dengan tertawa bertanya kepada kami, "kalian ingin tau tentang gokon bukan?". Sontak saja kami kaget dan langsung tertawa, karena ini memang pertemuan tidak formal, kami pun langsung berkata, "oh, tentuu saja, jadi gokon yang sebenarnya di Jepang bagaimana?", tanya kami se'biasa' mungkin.
Beliau berkata, "Kalau di Jepang ini namanya gokon lho, saya berempat cowok, dan kalian berempat cewek dan kita makan bersama" kata beliau berkata. "Ohh, tapi kami tidak bermaksud mencari pasangan, tentu saja". jawab kami jujur. Dan beliaun tertawa, "Tentu saja kita tidak sedang melaksanakan gokon yang sebenarnya, kalau gokon sebenarnya memang bertujuan untuk saling bertukar cerita dan saling mengenal, jadi jika kalian merasa dekat dan suka, kedepannya kalian menjalin hubungan tentu saja" kata beliau.
Kami pun kembali saling pandang dan berkata, "Ohh jadi apakah "N" bertujuan mencari pasangan di Padang?". Dan kembali beliau tertawa dengan nada sesantai mungkin beliau berkata, "Wahhh bagaimana yaa, saya hanya ingin mengenal banyak cewek, saya juga belum menikah, dan kali saja saya bisa dapat pasangan" kata beliau enteng sambil tertawa. Dan kami kembali tertawa lalu berkata "Sayang sekali, tapi kami semua sudah memiliki pasangan". Tapi sejujurnya 2 orang teman saya belum ada. Karena emang gak ada niat untuk dilanjutkan kami pun sedikit berbohong.
Kemudian beliau kembali berkata, "Wah, kalau lagi gokon 'sebenanrnya' kita akan merahasiakan kalau kita sudah punya pasangan", kata beliau. "Sekalipun sudah punya pacar?", tanya kami. "Tentu saja, di Jepang sangat banyak pasangan yang memiliki 2 pacar atau isitilahnya selingkuh", lanjut beliau. Karena sedikit tertarik dan pengen tau, kami lanjut menambahkan, "Jadi gokon sebenarnya biasa ngapain aja?" tanya kami.
Beliau pun bercerita, "ketika gokon sebenarnya biasa ada 2 sesi, jadi ketika awalnya pergi makan-makan dan minum, kemudian bisa jadi lanjut karaoke bersama, dan mungkin saja sicewek bisa mabuk dan dibawa oleh cowok." jelas beliu nyantai. "Dan biasa bisa berlanjut sampai tengah malam tentu saja" lanjut beliau.
Kami kembali saling pandang dan berkata dengan tertawa, "Wah syukurlah kalau kita tidak gokon yang sebenarnya, karena kami akan kena marah kalau pulang lewat dari jam 9" kata saya sambil lirik jam dan juga tertawa. Beliun pun juga ikut tertawa. Mungkin emang niat sambil ke Padang nyari pasangan, tapi malah ketemu anak ingusan dan tapi memang bisa jadi juga hanya sekedar berteman (kaminya yang emang lebay ala dramaqueen) karena kami memang bisa bahasa Jepang.
Jadi tepat pukul 8.30, beliau pun mengingatkan kami sudah hampir jam 9 dan saatnya pulang, dan beliau sangat menghargai keputusan kami. Kami pun mengundurkan diri untuk pamit pulang dengan beliau masih lanjut ditempat untuk ngobrol dan makan bersama sacho dan karyawannya. "Gokon hari ini menyenangkan yaa, kapan-kapan kalau ketemu ayo kita gokon lagi dan lain kali bawa teman yang single yaa", kata beliau tertawa sambil bercanda. Kami yang sudah tidak ambil pusing dengan isitilah 'gokon' dan tidak begitu menanggapi apa kata beliau cukup senang bisa dengan enteng ngobrol tanpa basa-basi formal dengan orang Jepang kebanyakan yang pernah kami temui (mungkin karena tujuan awalnya emang gak formal).
Jadi begitulah singkat cerita saya dan teman-teman tentang istilah gokon di Jepang. 'Gokon' bisa berarti "pertemuan tidak formal antara cewek cowok (biasanya single atau menyembunyikan status hubungan) dengan kegiatan makan-makan dan minum dan saling bercerita non-formal untuk tujuan saling mengenal satu sama lain atau juga bisa untuk berteman", jadi kira-kira seperti itulah yang bisa saya tangkap.
Jadi jika ada teman-teman yang punya pengalaman lain atau ada tambahan pengetahuan lain bisa share kesini juga yaa., :D
Feel free ask and discussion..
CMIIW, Thank you...
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Group_dating
http://www.japantoday.com/category/lifestyle/view/the-ugly-truth-of-gokon-japans-group-blind-dates
0 Response to "Mengenal Japanese 'Gokon'"
Posting Komentar