Postingan tentang Jogja sepertinya sangat bejibun dan sudah tidak susah lagi untuk ditemukan. Tapi berhubung masih banyak yang nanya saya ke Jogja kemana aja saat liburan bersama teman saya 22 - 24 September lalu, saya mau share itinerary dan pengalaman saya selama di Jogja.
Jujur sih ini pertama kali saya mengunjungi Jogja. Walau rencananya udah dari zaman sebelum negara api menyerang, akhirnya baru kesampaian bisa kesini. Itu pun saya menyempatkan datang pada hari biasa dan cuma sabtu- minggu. Sedih yaa menikmati Jogja cuma sabtu minggu. Tapi kalau tau tips nya, kita bisa maksimalkan waktu dengan mengunjungi beberapa tempat yang menarik di Jogja lho.
Nah, dengan pengalaman saya dengan status sekarang wanita setengah kantoran dan pabrik (ceritanya begitu) saya mencari kereta malam pada jumatnya sehingga bisa sampai paginya di Jogja. Karena jarak tempuh jogja 8 jam dengan kereta, kami pilih kereta berangkat jam 10.30 dan sampai di Joga pagi jam 6.30.
Kereta Api Ke Jogja
Untuk pilihan kereta ke Jogja sendiri itu juga sangat banyak. Kalian bisa pilih kereta eksekutif dengan tempat duduk yang nyaman dan bisa naik di stasiun Gambir Jakarta dan turun di Stasiun Yogayakarta. Tapi kalau pengen yang hemat, bisa naik kereta Ekonomi di stasiun pasar senin ke Lempuyengan Yogayakarka.
Karena saya mau hemat, dan belum pernah coba dua-duanya, saya coba dulu kereta Ekonomi. Dan ekonomi sendiri juga masih ada pilihanya, dengan tingkatan ekonomi yang 3 kursi, atau 2 kursi sebarisnya. Karena cuma cek mana yang paling murah dan sesuai jadwal, saya dan teman dapat pilihan kursi dengan 3 orang sebaris, dan kursinya hadap-hadapan. Hahaha.
Gak kebayang sih awalnya gimana ntar sampai paginya sepegel apa. Mana depan kiri-kanan kita cowok dengan tubuh yang lumayan besar, jadi kebayang kan gimana gak nyamannya mau duduk ataupun tiduran. Tapi karena sudah lelah dan mau gak mau harus tidur, saya pasrah dengan nasib dan dengan santai menikmati perjalanan kami dengan bermodalkan tolak angin biar gak pegel-pegel paginya.
Untuk biaya kereta sendiri, ketika itu saya dapat yang sederet kursi 3 orang Ekonomi dengan harga 100K dan saat pulang dengan kereta Ekonomi yang sederet kursi 2orang seharga 200K. Jadi PP sekitar 300K. Jika beruntung bisa dapat yang lebih murahh tergantung waktu dan jam keberangkatannya.
Untuk biaya kereta sendiri, ketika itu saya dapat yang sederet kursi 3 orang Ekonomi dengan harga 100K dan saat pulang dengan kereta Ekonomi yang sederet kursi 2orang seharga 200K. Jadi PP sekitar 300K. Jika beruntung bisa dapat yang lebih murahh tergantung waktu dan jam keberangkatannya.
fiolaaaa~
Walau gak begitu nyaman, dan rada pegel dikaki karena gak bisa bebas gerak, tapi saat sampai Jogja dan mandi ternyata seluruh pegel-pegel dibadan bisa hilang. Ada yang nanya dimana saya mandi saat sampai Jogja? Tapi sebelum mandi, terlebih dahulu saya ke tempat sewa motor, dan setelah itu kami langsung menuju geusthouse dan numpang mandi. Hehehe
Sewa Motor Di Jogja
Karena mumpung cuma berdua, saya dan teman saya memilih untuk sewa motor selama kami di Jogja. Karena selain hemat waktu, kami rasa ini juga hemat duit. 1 hari sewa motor di Jogja saya dan teman cuma bayar 50rb. Jadi 2 hari lumayan untuk transportasi kami berdua 100rb.
Ada banyak pilihan tempat sewa motor, jadi ketika itu kami sewa dengan kenalan dari temannya kami. Tapi selain itu, biasa pada guest house dan tempat lainnya juga masih banyak yang bisa ditemukan untuk sewa motor. Tapi bagi yang tidak bisa sewa motor, untuk Jogja sendiri sudah sangat banyak grab, uber, gojek dan ojek online yang bisa digunakan.
Cepuri Guest House
Setelah sewa motor, kami memutuskan menuju Guest House tempat kami menginap. Kami pesan melalui booking.com. Karena lihat harganya lumayan murah, dan lokasinya strategis, kami memutuskan memilih ini.
Semalam saya dan teman saya cuma bayar 126K, dengan kamar khusus 2 orang dan ber AC. Kamar mandi di dalam, tapi no toileteries pastinya. No hot water, dan dapat sarapan pagi roti dan teh manis hangat. Untuk harga 60rb/orang menurut saya ini sudah sangat lumayan worth it. Kasurnya juga nyaman dan sebenarnya jadwal check in kita jam 12, tapi karena paginya mau titip barang, ownernya dengan baik hati izinin dan kita juga izin numpang mandi juga dibolehin. Setelah berberes, lanjut dengan perjalanan dan Itinerary kami selama di Jogja.
Sampai dikawasan ini, kami berhenti di area yang paling ramai dikunjungi. Untuk masuk kesini cukup murah hanya 5K berdua dan 2K untuk parkir. Disini lagi terkenal dengan spot foto yang lagi ngetrend dengan hammok warna-warni bertingkat. Untuk bisa foto dengan hammock. satunya kita bisa sewa 10K. Jika ingin bertinkat, maka 1 nya 20K karena pakai hammock yang besar. Jadi kalau 2 tingkat ya 40K.
Selain hutan pinus mangunan disana juga banyak objek wisata hutan pinus lainnya yang bisa dinikmati. Tidak begitu jauh dari sini juga ada kawasan rumah hobit yang lagi terkenal. Uang masuknya sama. Hanya 5k berdua dan parir 2k.
Tapi setelah sampai sini, kami begitu lelah untuk turun tebing menuju lokasi foto. Haha jadinya hanya lihat situasi dari kejauhan, dan langsung beranjak pergi. Dari beberapa foto yang saya lihat, disini cukup bagus untuk foto pada malam hari.
Karena dari hutan pinus ini kami akan menuju kawasan tebing breksi di dekat candi Prambanan, jadi perjalanan kami tidak balik arah, jadi jalan terus menuruni bukit dengan jalan yang berbeda. Sepanjang perjalanan masih disekitaran kawasan hutan pinus, masih banyak objek wisata lainnya yang cukup menarik dengan pengunjung yang lebih sepi.
Hanya seonggok tebing yang dibikin menarik dengan ukiran dinding tempat ini juga jadi salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi karena bentuk tebing yang unik dan instagramable.
Disini juga ada burung hantu yang selalu bertengger sehingga jadi incaran para pengunjung untuk berfoto. Karena disini cukup panas, pastikan membawa topi dan air minum.
Tapi disini tidak begitu luas dan banyak tempat yang bisa dikunjungi, jadi sekitar 30 menit - 1 jam disini pun rasanya sudah cukup. Setelah itu saya dan teman pun melanjutkan jalan ke tujuan kami berikutnya.
Karena lokasi yang luas, disini sebaiknya bawa payung dan minuman. Untuk memasuki kawasan candi, kita tidak diperbolehkan bawa makanan. Jadi bagi yang bawa makanan, makanan akan dititip ditempat penitipan barang.
Jika ingin berkunjung dan dapat foto yang bagus, memang sebaiknya menghindari datang saat weekend atau hari libur. Tapi info dari teman saya yang datang pada weekdays pun disini tetap ramai karena banyaknya pengunjung asing dan wisatawan luar yang datang.
Datang sore hari sekitar jam 5, disini masih ramai dikunjungi karena memang terkenal dengan spotnya yang indah untuk melihat sunset. Sambil duduk santai dilapangan rumput, para pengunjung menikmati sunset dan banyak juga yang tidak melewatkan kesempatan untuk berfoto.
Karena sangat ramai, jadi cukup susah untuk bisa dapat foto yang bagus ala instagramable yang sepi. Jadi para pengunjung pun bersabar dan antri agar semua bisa kebagian foto dengan view sunset. Tapi karena cuaca mendung, kami tidak begitu dapat sunset yang indah sore itu.
Jika ingin berfoto dengan tulisan jalan Malioboro yang terkenal, maka lokasinya diujung jalan dan akan langsung kelihatan jika mulai jalan dari arah pasar Bring Harjo.
Suasana malamnya sangat ramai. Bahkan untuk jalan kita sampai mepet dan macet. Disepanjang jalan ini juga banyak orang berjualan makanan, angkringan dan aneka cemilan yang menggiurkan. Gak begitu disaranin makan disekitar sini. Karena katanya lumayan mahal. Tapi karena lapar, kami coba makan disalah satu lesehan yang ada disini. Untuk paket nasi dan ayam dan jus jeruk kami sampai merogoh kocek 80K berdua.
Malamnya saya dan teman juga sempat coba makan dan nongkrong disalah satu cafe pizza disini. Karena sangat dekat dengan tempat kami menginap di Cepuri Hotel, jadi mau pulang jam berapa pun jadi gampang. Banyaknya cafe dan restoran, disekitar sini juga banyak terdapat guesthouse yang murah yang bisa jadi pilihan yang tepat jika ingin stay di Jogjakarta.
1. Hutan Pinus
Dari kawasan prawirotaman, lebih kurang 1 jam menuju hutan pinus mangunan yang terkenal di Jogja. Karena hutan pinus bisa saya temukan dimana mana sebenarnya sih gak begitu tertarik, tapi karena penasaran karena cukup terkenal, saya memilih coba kesini.Sampai dikawasan ini, kami berhenti di area yang paling ramai dikunjungi. Untuk masuk kesini cukup murah hanya 5K berdua dan 2K untuk parkir. Disini lagi terkenal dengan spot foto yang lagi ngetrend dengan hammok warna-warni bertingkat. Untuk bisa foto dengan hammock. satunya kita bisa sewa 10K. Jika ingin bertinkat, maka 1 nya 20K karena pakai hammock yang besar. Jadi kalau 2 tingkat ya 40K.
Selain hutan pinus mangunan disana juga banyak objek wisata hutan pinus lainnya yang bisa dinikmati. Tidak begitu jauh dari sini juga ada kawasan rumah hobit yang lagi terkenal. Uang masuknya sama. Hanya 5k berdua dan parir 2k.
Hutan Pinus Mangunan |
Karena dari hutan pinus ini kami akan menuju kawasan tebing breksi di dekat candi Prambanan, jadi perjalanan kami tidak balik arah, jadi jalan terus menuruni bukit dengan jalan yang berbeda. Sepanjang perjalanan masih disekitaran kawasan hutan pinus, masih banyak objek wisata lainnya yang cukup menarik dengan pengunjung yang lebih sepi.
2. Tebing Breksi
Lebih kurang 1jam perjalanan dari hutan pinus, kami sampai di tebing breksi. Kawasanan masih terbilang cukup baru untuk jadi objek wisata. Karena dahulunya ini hanya kawasan tebing yang kemudian jadi menarik untuk bisa dijadikan kawasan foto dan panjat tebing. Untuk masih disini juga sama murahnya. Kita hanya bayar uang parkir 2rb dan uang masuk seikhlasnya.Hanya seonggok tebing yang dibikin menarik dengan ukiran dinding tempat ini juga jadi salah satu objek wisata yang ramai dikunjungi karena bentuk tebing yang unik dan instagramable.
Disini juga ada burung hantu yang selalu bertengger sehingga jadi incaran para pengunjung untuk berfoto. Karena disini cukup panas, pastikan membawa topi dan air minum.
Objek Wisat Tebing Breksi |
3. Candi Prambanan
Tidak jauh dari tebing breksi, hanya sekitar 15 menit perjalanan dengan motor, kita pun bisa langsung sampai di candi prambanan. Beda dengan objek wisata lainnya, objek wisata candi memungut bayaran lebih mahal sekitar 40K/orang karena ini memang menjadi destinasi utama dan tempat bersejarah jika berkunjung ke Yogyakarta.Candi Prambanan |
Candi Prambanan |
Jika ingin berkunjung dan dapat foto yang bagus, memang sebaiknya menghindari datang saat weekend atau hari libur. Tapi info dari teman saya yang datang pada weekdays pun disini tetap ramai karena banyaknya pengunjung asing dan wisatawan luar yang datang.
Candi Prambanan |
4. Candi Ratu Boko
Setelah dari prambanan, tak jauh dari sini kita bisa mengunjungi Candi Ratu Boko. Disini terkenal dengan keindahan sunsetnya. Dibanding candi Prambanan, candi Ratu Boko lebih kecil dan tenang. Uang masuknya sama yaitu 40K/orang.Candi Ratu Boko |
Karena sangat ramai, jadi cukup susah untuk bisa dapat foto yang bagus ala instagramable yang sepi. Jadi para pengunjung pun bersabar dan antri agar semua bisa kebagian foto dengan view sunset. Tapi karena cuaca mendung, kami tidak begitu dapat sunset yang indah sore itu.
5. Tugu Jogja
Setelah dari Candi Ratu boko, malamnya kami keliling kota menikmati suasana malam di Yogajakarta. Walau hanya 1 malam, saya dan teman menyempatkan diri mengunjungi jalanan sekitaran tugu Jogja. Disini sangat ramai anak muda berkumpul sambil ngobrol atau berfoto ria. Sepanjang jalan tugu Jogja ada sangat banyak angkringan yang menggugah selera. Ibarat kata tugu Jogja salah spot anak gaulnya Jogjakarta buat nongkrong.Tugu Yogyakarta |
6. Malioboro
Gak kelewatan, dari Tugu Joga gak begitu jauh kita bisa menuju tempat terkenal di Joga yang gak boleh dilewatkan yaitu Malioboro. Untuk mencapai Malioboro, jika ingin menikmati jalur pedestrian, disaranin parkir motor diujung jalan di dekat pasar Bring Harjo.Malioboro Street |
Suasana malamnya sangat ramai. Bahkan untuk jalan kita sampai mepet dan macet. Disepanjang jalan ini juga banyak orang berjualan makanan, angkringan dan aneka cemilan yang menggiurkan. Gak begitu disaranin makan disekitar sini. Karena katanya lumayan mahal. Tapi karena lapar, kami coba makan disalah satu lesehan yang ada disini. Untuk paket nasi dan ayam dan jus jeruk kami sampai merogoh kocek 80K berdua.
7. Alun-alun Jogja
Suasan malam di alun-alun Jogja juga menjadi salah satu spot yang sangat ramai dikunjungi. Disini malam harinya penuh kerlap kerlip mobil berlampu yang dikayuh seperti sepeda. Selain itu disini juga terkenal dengan pohon kembarnya yang berdiri kokoh ditengah lapangan alun-alun Jogja. Sepanjang sini juga sangat banyak orang yang berjualanan jajanan. Karena disini juga sangat ramai, tidak begitu disarankan kalau pake mobil lewat sini karena akan sangat macet.Alun-alun Yogyakarta |
8. Cafe & Resto Prawirotaman
Jika siang hari kita melewati ini, akan terlihat biasa saja dan sepi. Tapi saat lewat malam harinya, kita akan merasakan suasana disini sangat hidup dan ramai. Banyaknya care-cafe hits yang berjejer, kawasanan ini jadi favoritnya para bule jika ingin minum dan nongkrong.Malamnya saya dan teman juga sempat coba makan dan nongkrong disalah satu cafe pizza disini. Karena sangat dekat dengan tempat kami menginap di Cepuri Hotel, jadi mau pulang jam berapa pun jadi gampang. Banyaknya cafe dan restoran, disekitar sini juga banyak terdapat guesthouse yang murah yang bisa jadi pilihan yang tepat jika ingin stay di Jogjakarta.
Prawirotaman Street |
9. Candi Borobudur
Karena ini pertama kali saya ke Jogja, rasanya kurang lengkap jika belum sampai di Candi Borobudur. Sekitar 1 jam dari Jogja, Candi Borobudur bisa dijangkau dengan transportasi pribadi. Saya dan teman tetap eksis dengan motor kami berdua. Walau bisa dikata Candi Borobudur sebenarnya bukan berada di Jogjakarta, tapi karena kalau ke Jogja langsung sepaket dengan Candi Borobudur jadinya saya juga pikir awalnya kalau Candi ini berada di Jogjakarta.
Candi Borobudur |
Dibanding prambanan, Candi borobudur punya keunikan tersendiri. Disini juga selalu ramai, jadi kalau datang weekend dan pengen foto sepi ala instagramabel itu kayaknya suatu keberuntungan. Saya dan teman harus saling gantian dan bersabar untuk bisa dapat foto yang bagus yang gak begitu ramai orangnya.
Tidak begitu lama disini, kami kelaparan dan mencari makan siang disepanjang jalan dari Candi Borobudur ke arah menuju Jakarta. Walau udah googling tapi kita suka bingung pilih tempat makan yang enak dan gak begitu mahal. Tidak begitu jauh, kami menemukan sebuah tempat makan dipinggir jalan karena lihat motor banyak yang berjejer dan mikir kemungkinan enak.
10. Belanja Oleh-oleh khas Yogyakarta di Bring Harjo
Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan dan sampai dipusat kota Yogyakarta sekitar pukul 3 sore. Kami sempatkan belanja oleh-oleh dipasar dekat malioboro yaitu di pasar Bring Harjo dan juga beli cake Mamah ke Jogja yang lagi hits di dekat alun-alun Jogja.
Paling suka belanja oleh-oleh di Yogyakarta karena harga yang ditawarkan sangat ramah kantong. Bisa dapat 2 kaos seharga 25K atau pun sendal khas Yogya cuma seharga 10K.
Setelah belanja oleh-oleh, perjalanan kami pun berakhir. Ambil barang di hotel, kembaliin motor dan langsung menju statiun dengan naik grab car untuk naik kereta keberangkatan jam 18.00. Karena waktu yang mepet untuk makan malam diluar, kami memutuskan untuk coba makan dikereta.
Dan ini jadi pengalaman pertama saya makan dipentri gerbong kereta. Not bad lah. :D
Jadi selama 2 hari 2 malam budget kita untuk 2 orang :
Tiket kerete PP : 600K
Sewa motor 2 hari : 100K
Minyak motor 2 hari : 20K
Penginapan 1night : 120K
Makan dan jajan : 300K
Uang masuk 3 candi : 240K
Uang masuk parkir dll : 30K
Total : 1410 per 2 orang. Jadi per orangnya 705K.
Hemat? Menurut saya lumayan hemat. :D
Untuk kulineran kami selama di Yogayakarta plase see
Kulineran Hemat Selama di Yogyakarta.
Next semoga bisa main ke Yogya lagi.
See you.....
Candi Borobudur |
0 Response to "Trip Hemat 2 Hari di Yogyakarta"
Posting Komentar